PERIBAHASA

1. Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa dibilang orang yang tidak bisa mengatur keuangan.

2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.

3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya.

4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai dengan perbuatannya di dunia.

5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.

6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.

7. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Artinya hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

8. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.

9. Bagaikan abu di atas tanggul.Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

10. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

11. Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

12. Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

13. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

14. Air tenang menghanyutkan. Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

15. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

16. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

17. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Artinya Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

18. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

19. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. Artinya Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

20. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

21. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Artinya Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

22. Bagaikan burung di dalam sangkar. Artinya Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

24. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga. Artinya Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

25. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh. Artinya Seiya sekata dalam semua keadaan.

26. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Artinya Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

27. Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya. Artinya Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

28. Jauh di mata dekat di hati. Artinya Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

29. Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul. Artinya Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

30. Badan boleh dimiliki, hati jangan. Artinya Ungkapan bahwa orang tersebut sudah memiliki kekasih, hatinya sudah ada yang memiliki. Secara fisik mau menuruti segala macam perintah yang menindas, namun di dalam hati tetap menentang.

31. Lain di bibir lain di hati. Artinya Perkataan yang tidak sesuai dengan kata hatinya, tidak jujur.

32. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat. Artinya Berwajah rupawan namun perilakunya jahat.

33. Ada harga ada rupa. Artinya Harga suatu barang tentu disesuaikan dengan keadaan barang tersebut.

34. Membelah dada melihat hati. Artinya Ungkapan untuk menyatakan kesungguhan.

35. Sedap jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan. Artinya Berpikir baik-baik sebelum bertindak agar tidak kecewa.

36. Karena mata buta, karena hati mati. Artinya Menjadi celaka karena terlalu menuruti hawa nafsunya.

37. Pandai berminyak air. Artinya Pandai menyusun kata-kata untuk mencapai maksudnya.

38. Putih kapas dapat dibuat, putih hati berkeadaan. Artinya Kebaikan hati yang bisa dilihat dari tingkah lakunya.

39. Dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa. Artinya Mau bekerja dengan baik jika sudah mendapat teguran.

40. Jika ditampar sekali kena denda emas, dua kali setampar emas pula, lebih baik ditampar betul-betul. Artinya Setiap perbuatan jahat itu sama saja akibatnya, meski besar ataupun kecil.

41. Lubuk akal tepian ilmu. Artinya Seseorang yang dikenal memiliki banyak ilmu pengetahuan.

42. Nasi tak dingin, pinggan tak retak. Artinya Orang selalu mengerjakan sesuatu dengan hati-hati.

43. Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri. Artinya Belajar untuk mengendalikan diri dan meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.

44. Seludang menolak mayang. Artinya Sebutan untuk orang sombong dan melupakan orang lain yang telah berjasa dalam hidupnya.

45. Kalau dipanggil dia menyahut, kalau dilihat dia bersua. Artinya Bisa menyampaikan maksud dengan cara yang tepat.

46. Pangsa menunjukkan bangsa, umpama durian. Artinya Kita bisa melihat perangai seseorang melalui tutur katanya.

47. Ditindih yang berat, dililit yang panjang. Artinya Kemalangan yang datang tanpa bisa dihindari.

48. Tertangguk pada ikan sama menguntungkan, tertanggung pada rangsang sama mengiraikan. Artinya Suka dan duka dijalani bersama. Keuntungan yang didapatkan dinikmati bersama-sama, kesusahan yang dialami diatasi bersama-sama juga.

49. Tambah air tambah sagu. Artinya Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya. Bila bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya.

50. Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah. Setiap terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya.

51. Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi. Artinya Orang yang tidak mampu menolak bahaya yang menimpanya.

52. Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua. Artinya Budi pekerti, amal kebaikan, akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia.

53. Alang berjawab, tepuk berbatas. Artinya Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik, perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula.

54. Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan. Artinya Sesuatu pasti akan ada identitas atau tanda khususnya.

55. Orang mau seribu daya, bukan seribu dali. Artinya Jika menghendaki sesuatu, pasti akan mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan.

56. Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan. Artinya Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu.

57. Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan. Artinya Hawa nafsu tidak boleh diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya

58. Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Artinya Bagaimanapun bodohnya seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya.

59. Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia. Artinya Hal yang sudah pasti, kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa.

60. Sehari selembar benar, setahun selembar kain. Artinya Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik.

61. Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai. Artinya Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya.

62. Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting. Artinya Segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik.

63. Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata. Artinya Segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing.

64. Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan. Artinya perundingan yang baik jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam.

65. Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja. Artinya Menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat memberikan bantuan.

66. Luka sudah hilang parut tinggal juga. Artinya Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir.

67. Makan hati berulam rasa. Artinya Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang.

68. Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas. artinya Keberuntungan atau nasib manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas.

69. Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang. Artinya. Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga, sebaiknya mengalah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



Antonim merupakan kata yang memiliki arti yang berlawanan makna

contoh kata antonim misalnya ; suami lawan katanya  istri, tua lawan katanya muda, besar lawan katanya kecil, pria lawan katanya wanita, dan masih banyak lagi

Contoh kalimat yang menggunakan kata antonim sebagai berikut :


  • hidup x mati
  • panas x dingin.
  • gelap x terang
Macam-macam Antonim :
A. Antonim Kembar
B. Antonim Majemuk
C. Antonim Gradual
A) Antonim Kembar, Kata-kata yang berlawanan makna, terbatas hanya dua unsur saja.
Contoh : 
  • perjaka x gadis
  • jantan x betina
  • jauh x dekat
B) Antonim Majemuk, Perlawan makna dengan beberapa kata.
Contoh : 
  • merah x tidak merah ( seperti : putih, hijau, biru )
C) Antonim Gradual, Perlawanan dengan tingkatan makna.
Contoh : 
  • gemuk x agak gemuk
  • gemuk x kurang gemuk
  • gemuk x tidak gemuk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



Sinonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang sama.

Contoh kata sinonim misalnya ; kredit = mencicil, berdusta = berbohong, haus = dahaga, baju = pakaian, bunga = kembang dan masih banyak lagi contoh lainnya.


Contoh kalimat yang menggunakan kata sinonim sebagai berikut


  • Mobil pak Tono dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh.  sinonim dari kredit = mencicil
  • Semoga saja bu Sinta itu tidak berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka berbohong. sinonim dari berdusta = berbohong

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS






Masing-masing kelompok majas ini terdiri atas berbagai subjenis majas yang dikelompokkan berdasarkan identifikasi gayanya masing-masing. Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain:

Alegori yakni majas yang menyatakan sesuatu melalui sebuah kiasan atau penggambaran. Misalnya: “Hidup ini bagai sungai yang mengalir. Sebelum bermuara, kita tak tahu apa yang terjadi di sepanjang alurnya.”

  1. Alusio, yakni majas berupa ungkapan yang tidak terselesaikan pada sesuatu yang dimaksud sebab telah diketahui siapa dan apa yang dimaksudkan. Contohnya: “Sudah lama aku tidak melihat batang hidungnya.”
  2. Simile, yakni majas yang membandingkan dengan cara eksplisit. Majas ini gampang dikenali sebab menggunakan kata penghubung contohnya bagaikan, ibarat, umpama, bak dan masih banyak lagi lainnya. Contoh majas ini: “Bak seorang penari, gerak tubuhnya sangat luwes.”
  3. Metafora, yakni majas yang juga membandingkan suatu benda dengan benda lainnya dengan didasarkan pada sifatnya yang serupa. Contohnya: “Cuaca terlihat mendung berlangit abu-abu sebab sang raja siang tidak memunculkan dirinya.”
Masih ada macam-macam majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas perbandingan antara lain: Majas metonimia, majas aptronim, majas antonomasia, majas hipokorisme, majas hiperbola, majas simbolik, majas eponym, majas fabel, majas litotes, majas asosiasi, majas persinifikasi, majas depersonifikasi, majas pars pro toto, majas totum pro parte, majas eufimisme, majas antropomorfisme, majas disfemisme dan masih banyak lagi lainnya.

Sementara itu, macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran antara lain:

  1. Majas ironi, yakni majas yang menyindir dengan menyatakan kebalikan dari fakta yang ada. Misalnya: “Kulitmu begitu putih serupa mayat.”
  2. Majas Sarkasme, yakni majas yang menyindir secara langsung dan lebih kasar. Misalnya: “Kamu dikenal sebagai pribadi yang pintar, lantas kenapa harus bertanya lagi padaku?”.
Majas lainnya yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran ini antara lain: majas sinisme, majas satire, majas innuendo.

Adapun
macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas penegasan antara lain:
  1. Majas apofasis yakni menegaskan dengan cara yang seolah menyangkal.
  2. Majas pleonasme, yakni majas yang menambahkan sejumlah keterangan pada sebuah pernyataan yang sebenarnya sudah jelas.
  3. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata atau frase dalam satu kalimat.
  4. Majas pararima, yakni mengulang konsonan baik pada akhir maupun awalan dalam sebuah kata.
  5. Majas koreksio, yakni merupaka majas yang menyajikan hal-hal keliru dengan memaparkan maksud yang sesungguhnya.
  6. Majas asyndeton yakni majas yang menggunakan sebuah pengungkapan tanpa memakai kata penghubung.
  7. Majas aliterasi yakni majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal kata dengan tatanan yang berurut.
  8. Tautologi adalah majas yang mengulang kata dengan menggunakan semua sinonimnya.
  9. Majas sigmatisme adalah kalimat dimana terdapat gaya pengulangan huruf S untuk memperoleh kesan tertentu.
  10. Majas klimaks yakni majas yang memaparkan sebuah pikiran atau suatu hal secara berurutan dari sebuah hal yang sederhana hingga yang kompleks atau klimaks.
  11. Majas alonim adalah majas yang menggunakan berbagai jenis nama untuk menegaskan sesuatu.
  12. dll
Terakhir, macam-macam majas pertentangan antara lain:
  1. Majas paradox yakni majas yang mengungkapkan dengan cara menyatakan dua hal yang dibuat seolah bertentangan namun pada hakekatnya dua hal yang dikemukakan tersebut benar.
  2. Majas oksimoron yakni majas dengan menggunakan paradoks dalam 1 frasa.
  3. Majas antithesis yakni pengungkapan sesuatu dengan memakai kata-kata berlawanan makna dengan yang lain.
  4. Majas kontradiksi interminus yakni sebuah pernyataan yang memiliki sifat penyangkalan dan telah disebutkan pada bagian awal.
  5. Majas anakronisme merupakan ungkapan yang mengandung sebuah ketidaksesuaian antara sebuah peristiwa dengan waktu terjadinya persitiwa tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS





Pada dasarnya, majas dibagi ke dalam 4 kelompok utama yakni:
  1. Majas Perbandingan
  2. Majas Sindiran
  3. Majas Penegasan
  4. Majas Pertentangan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

A. Kalimat Majemuk Setara

Pengertian :
Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat kedudukannya.
Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat / lebih dengan menggunakan kata hubung.
Terdiri dari:

1. Kalimat majemuk setara sejalan
à Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya.
Contoh: Umkar pergi ke pasar, Ririn pergi ke sawah sedangkan Sirob pergi ke sekolah.

2. Kalimat majemuk setara berlawanan
à Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat yang isinya menyatakan situasi yang berlawanan.
Contoh:
Danis anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas.

3. Kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat
à kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain
Contoh : Ajiz mendapatkan rangking 1, karena dia anak yang rajin



B.Kalimat Majemuk Bertingkat

à adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.

Jenis-jenisnya:
1. Kalimat majemuk hubungan waktu
Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang

2. Kalimat majemuk hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
Contoh : Jika aku mendapatkan rangking 1, aku akan mendapatkan laptop baru.

3. . Kalimat majemuk hubungan tujuan
Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar

4.  Kalimat majemuk konsensip
Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum.

5. Kalimat majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku

6. Kalimat majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh :  Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.

7. Kalimat majemuk hubungan akibat
Ditadai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.

8. Kalimat majemuk hubungan cara
Ditandai dengan : Dengan
Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya

9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan
Ditandai dengan: seolah-olah, seakan-akan
Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.

10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan
Ditandai dengan: padahal, sedangkan
Contoh : Gina terus belajar, padahal dia sedang sakit.

11. Kalimat majemuk hubungan hasil
Ditandai dengan : makannya
Contoh: Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek

12. Kalimat majemuk hubungan penjelasan
Ditandai dengan : bahwa
Contoh : Nilai raportnya menunjukan bahwa dia benar-benar siswa yang pandai

13. Majemuk hubungan atributif
Ditandai dengan : yang
Contoh : anak yang sedang berlari itu teman saya

C.  Kalimat Majemuk Campuran

è Adalah kalimat yang merupakan hubungan antara majemuk setara dan majemuk bertingkat.
Contoh : pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah datang dari kantor dan ibu sudah menidurkan adikku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS






GURU

Guru...
Kau memgajariku berbagai hal...
Kau mengajari dari kecil hingga besar...
Kau tak pernah meminta imbalan...
Kau pahlawan tanpa tanda jasa...

Aku sadar, aku sering menyusahkanmu...
Aku sadar, kau lelah dan letih mengajariku...
Aku tahu, kau tak pernah putus asa...
Aku tahu, kau mengajariku tanpa pamrih...

Guru...
Aku minta maaf karena selalu menyusahkan mu...
Aku minta maaf karena selalu merepotkan mu...
Aku minta maaf kalau tak selalu menuruti perintah mu...
Aku akan mengingat mu...
Sampai akhir hayatku...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


SASTRA LAMA DAN SASTRA BARU

PUISI LAMA
Puisi ini merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah larik tiap bait, jumlah silaba tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah bentuk puisi lama asli Indonesia; sedangkan syair berasal dari Arab, dan gurindam berasal dari Tamil atau India.

Mantra
Merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait dengan rangkaian kata yang benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap mengandung kekuatan magis, oleh karenanya tidak semua orang dizinkan membacanya kecuali ahlinya, yaim pawang.
Pasu jantan, pasu rencana
Tutup pasu, penolak pasu
Kau menantang pada aku
Terjantang mataku
Jantungku sudah kugantung
Hati kau sudah kurantai
Sipulut namanya usar
Berderailah daun selasih
Aku tutup hati yang besar
Aku gantung lidah yang fasik
Jantungku sudah kugantung
Hatiku sudah kurantai
Rantai Allah, rantai Muhammad
Rantai Baginda Rasulallah

Pantun
Bentu puisi asli Indonesia yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris yang dibagi atas dua baris pertama mempakan sampiran, dan dua baris berikutnya merupakan isi. Bersajak a b a b.
Berburu ke padang datar
mendapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
bagai bunga kembang tak jadi

Karmina atau Pantun kilat (Pantun 2 larik; 1 sampiran dan 1 isi)
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula

Talibun (Parma 6 larik: 3 sampiran, 3 isi)
Kalau anak pergi ke lepau
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi merantau
lbu cari sanakpun cari
lnduksemang cari dahulu

Seloka atau Pantun Berkait (Ada pertalian antarbait)
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tidak akan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
kemana untung diserahkan

Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait terdiri alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tak berhati lurus
Istripun kelak memadi kurus
Syair
Merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Tiap bait terdiri atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas silaba (suku kata). Isinya cerita den rimanya adalah a a a a.
Bulan purnama cahaya terang
bintang seperti intan di karang
Pungguk merawan seorang-orang
Berahikan bulan di amah seberang
Pungguk becinta pagi dan petang
melihat bulan di pagar bintang
Terselap merindu dendamnya datang
dari saujana pungguk menentang.

PUISI BARU
Bentuk puisi ini berbait dan berirama tetapi tidak terikat oleh jumlah bait, jumlah baris, jumlah silaba dan rima. Puisi baru lebih mementingkan isi daripada irama.
Berdasarkan isinya, puisi baru dibedakan atas balada, elegi, romans, ode, himne, epigram, dan satire.

Balada à bentuk puisi baru yang isinya berupa cerita dan kisah perjalanan hidup seseorang.
Elegi à bentuk puisi baru yang berisi kesedihan, suara sukma yang meratap, batin yang mengeluh, serta tangisan hati.
Romansa à bentuk puisi baru yang isinya merupakan luapan perasaan kasih sayang, cinta terhadap sesama.
Ode à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan kepada pahlawan. Bentuk puisi ini juga dikatakan puisi kepahlawanan.
Himne à bentuk puisi baru yang isinya berupa sanjungan terhadap Tuhan.

Contoh himne:
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)

Epigram à bentuk puisi baru yang isinya mengandung semangat yang ditujukan kepada generasi muda.

Contoh epigram:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)

Satire à Bentuk puisi baru yang berisi sindiran.

Contoh satire:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)

Berdasarkan jumlah lariknya, puisi baru dibedakan atas:
distikon (2 larik),
terzina (3 larik),
kuatrin (4 larik),
selestet atau dobel terzina (6 larik),
septima (7 larik),
oktaf (8 larik), dan
soneta (14 larik).

PROSA LAMA
Prosa lama cenderung bersifat imajinatif, istanasentris, didaktif, anonim, dan bentuk serta isinya statis, sedangkan prosa baru bersifar realistis (melukiskan kenyataan sehari-hari), dinamis atau mengalami perubahan terus-menerus sesuai dengan pembahan masa, dan tidak anonim.
Yang termasuk prosa lama ialah:
A. Dongeng
yaitu bentuk prosa lama yang semata-mata berdasarkan khayal dan disampaikan secara lisan. Selanjutnya dongeng dibedakan lagi atas:
1. Fabel (dongeng tentang binatang) Contoh:
Kancil Yang Cerdik
Bayan Budiman
2. Legenda (dongeng yang isinya dikaitkan dengan keunikan atau keajaiban alam) Contoh:
Asal-usul Kota Banyuwangi
Sangkuriang
3. Sage (dongeng yang mengandung unsur-unsur sejarah) Contoh:
Darmawulan
Terjadinya Kota Majapahit
4. Mite (dongeng lentang dewan-dewa atau makhluk lain yang dianggap mempunyai sijat kedewaan, dan sakral) Contoh:
Cerita Gerhana
Nyi Loro Kidul
Hikayat Sang Boma
Odysee
5. Epos (Wiracarita/dongeng kepahlawanan) Contoh:
Ramayana
Mahabarata
6. Dongeng Jenaka (dongeng yang menceritakan kebodohan atau perilaku seseorang yang penuh kejenakaan atau lelucon) Contoh:
Pak Pandir
Pak Belalang
Si Lebai Malang
Abu Nawas

B. Hikayat
yaitu prosa lama yang isinya mengenai kejadian-kejadian di lingkungan istana, tentang keluarga raja.
Contoh:
Hikayat Hang Tuah
Hikayat Si Miskin
Hikayal Panca Tantra
Hikayat Panji Semirang
Hikayat Dalang Indra Kusuma
Hikayat Amir Hamzah

C. Silsilah atau tambo,
yaitu semacam sejarah, tetapi isinya sudah bercampur dengan khayalan sehingga banyak cerita yang tidak tercerna oleh pikiran sehat.
Contoh:
Sejarah Melayu
Hikayat Raja-raja Pasai
Sejarah Melayu-Bugis

PROSA BARU
Yang tergolong prosa baru adalah roman, novel, cerpen, biografi, drama, kritik, dan esai.

Roman à Bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau meninggal dunia. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1. Roman bertendens, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh:
Layar Terkembang oleh : Sutan Takdir Alisyahbana.
Salah Asuhan oleh: Abdul Muis.
Darah Muda oleh: Adinegoro.
2. Roman sosial, memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh:
Sengsara Membawa Nikmat oleh: Tulis St. Sati.
Neraka Dunia oleh: Adinegoro.
3. Roman sejarah, yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh:
Hulubalang Raja oleh: Nur St. Iskandar.
Tambera oleh: Utuy Tatang Sontani.
Surapati oleh: Abdul Muis.
4. Roman psikologis, yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh:
Atheis oleh: Achdiat Kartamiharja.
Katak Hendak Menjadi Lembu oleh: Nur St. Iskandar.
Belenggu oleh: Armijn Pane.
5. Roman detektif, yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh:
Mencari Pencuri Anak Perawan oleh: Suman HS.
Percobaan Seria oleh: Suman HS.
Kasih Tak Terlerai oleh: Suman HS.

Novel à Berasal dari Italia yaitu novella 'berita' . Bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.
Contoh:
Ave Maria oleh: Idrus
Keluarga Gerilya oleh: Pramoedya Ananta Toer.
Perburuan oleh: Pramoedya Ananta Toer.
Ziarah oleh: Iwan Simatupang.
Surabaya oleh: Idrus

Cerpen à Cerpen Bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahannasib pelakunya. Contoh:
Radio Masyarakat oleh : Rosihan anwar
Bola Lampu oleh : Asrul Sani
Teman Duduk oleh : Moh. Kosim
Wajah yang Bembah oleh : Trisno Sumarjo
Robohnya Surau Kami oleh : A.A. Navis

Biografi à Bentuk prosa yang menceritakan riwayat hidup seseorang. Biografi yang menceritakan kehidupan pengarangnya sendiri disebut autobiografi. Contoh:
Hikayat Abdullah oleh: Abdullah bin Abdul kadir Munsi.
Pengalaman Masa Kecil oleh: Nur St Iskandar.

Drama à (Yunani: drama 'Tindakan, perbuatan'); karya sastra yang ditulis untuk dipanggungkan, dan bercorak dramatik. Sebuah drama terbagi atas beberapa bagian yang disebut babak dan babak dibagi atas beberapa adegan.Diawali oleh prolog, yaitu kata pendahuluan yang menarik perhatian penonton ke dalam suasana yang dikehendaki, dan diakhiri oleh epilog, yakni kata-kata yang mengandung iktisarseluruh cerita. Sedang percakapan antara dua pelaku disebut dialog. Contoh:
Nyai Dasimah oleh: Rustandi
Bebasari oleh: Rustam Effendi
Kertajaya oleh: Sanusi Pane
Lukisan Masa oleh: Armijn Pane
Manusia Baru oleh: Sanusi Pane
Sandyangkalaning Majapahit oleh Sanusi Pane
Ken Arok Ken Dedes oleh: Mohamad Yamin
Sedih dan Gembira oleh:Usmar Ismail
Taufan Atas Asia oleh: El Hakim
Bulan Bujur Sangkar oleh: Iwan Simatupang

BUKU DAN PENGARANGNYA

Masa Kesusastraan Lama
1. Mahabarata, oleh: Wyasa
2. Ramayana, oleh: Walmiki
3. Arjuna Wiwaha, oleh: Empu Kanwa
4. Centini, oleh: Ronggowarsito
5. Negara Kertagama, oleh: Empu Prapanca
6. Gatot Kaca Seraya, oleh: Empu Sedah
7. Syair Perahu, oleh Hamzah Fansuri
8. Syair Burung Pungguk, oleh Hamzah Fansuri
9. Syair Abdul Muluk, oleh: Raja Ali Haji
10.Gurindam Dua-belas, oleh: Raja Ali Haji
11.Sejarah Melayu, oleh: Tun Muhamad Sri Lanang

Masa Kesusastraan Peralihan (Abdullah bin Abdulkadir Munsi)
1. Hikayat Abdullah
2. Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jedah
3. Syair Singapura Dimakan Api
4. Hikayat Sang Boma
5. Hikayat Bakhtiar

Masa Balai Pustaka
1. Siti Nurbaya, oleh: Marah Rusli
2. Salah Asuhan, oleh: Abdul Muis
3. Kasih Tak Terlerai, oleh: Suman HS
4. Salah pilih, oleh: Nur Sutan Iskandar
5. Cinta Membawa Maut, oleh: Nur St. Iskandar
6. Hulubalang Raja, oleh: Nur St. Iskandar
7. Katak Hendak Menjadi Lembu, oleh: Nur St. Iskandar
8. Neraka Dunia, oleh: Nur St. Iskandar
9. Karena Mertua, oleh: Nur St. Iskandar
10.Cinta dan Keajaiban, oleh: Nur St. Iskandar
11.Darah Muda, oleh: Adinegoro
12.Surapati, oleh: Abdul Muis
13.Pertemuan Jodoh, oleh: Abdul Muis
14.Robert Anak Surapati, oleh: Abdul Muis
15.Percobaan Setia, oleh: Suman HS
16.Mencari Pencuri Anak Perawan, oleh: Suman HS
17.Teman Duduk (cerpen), oleh: M. Kosim
18.Menebus Dosa, oleh: Aman Datuk Majoindo
19.Sukreni Gadis Bali, oleh: I Gusti Nyoman panji Tisna
20.l Swasta Setahun di Bedahulu, oleh: I Gusti Nyoman Panji Tisna
21.Kehilangan Mestika, oleh: Hamidah
22.Pahlawan Minahasa, oleh: M.H. Dayoh
23.Andong Teruna, oleh: Sutomo jauhar Arifin

Masa Pujangga Baru
1. Layar Terkembang, oleh: Sutan Takdir Alisyahbana
2. Dian yang Tak Kunjung Padam, oleh: S.T. Alisyahbana
3. Anak Perawan di Sarang Penyamun, oleh: S.T. Alisyahbana
4. Di Bawah Lindungan Ka'bah, oleh: Hamka
5. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, oleh: Hamka
6. Bebasari (drama), oleh: Sanusi Pane
7. Kertajaya ( drama), oleh: Sanusi Pane
8. Sandyangkalaning Majapahit (drama), oleh: Sanusi Pane
9. Puspa Mega, oleh: Sanusi Pane
10.Madah Kelana, oleh: Sanusi Pane
11.Manusia Baru (drama), oleh: Armijn Pane
12.Lukisan Manusia (drama), oleh: Armijn Pane
13.Ratna (drama), oleh: Armijn Pane
14.Lenggang Kencana (drama), oleh: Armijn Pane
15.Ken Arok Ken Dedes, oleh: M Yamin
16.Diponegoro, oleh: M Yamin
17.Tanah Air, oleh: M Yamin
18.Dalam Lingkungan Kawat Berduri, oleh: Asmara Hadi
19.Rindu Dendam, oleh: Y.E. Tatengkeng
20.Buah Rindu, oleh: Amir Hamzah
21.Nyanyi Sunyi, oleh: Amir Hamzah
22.Setanggi Timur, oleh: Amir Hamzah
23.Puspa Aneka, oleh: Yogi (A. Rivai)
24.Dewan Sajak, oleh: A. Hasjimi ( Ali Hasjim)

Masa Angkatan 45
1. Sedih dan Gembira (kumpulan drama), oleh: Usmar Ismail
2. Kita Berjuang (puisi), oleh: Usmar Ismail
3. Cahaya Merdeka (puisi), oleh: Usmar Ismail
4. Puntung Berasap (puisi), oleh: Usmar Ismail
5. Taufan di Atas Asia (kumpulan drama), oleh: El Manik
6. lntelek lstimewa, oleh: El Manik
7. Benciku Melaut, oleh: Amal Hamzah
8. Pembebasan Pertama (puisi), oleh: Amal Hamzah
9. Radio Masyarakat, oleh: Rosihan Anwar
10.Kerikil Tajam(puisi), oleh: Chairil Anwar
11.Deru Campur Debu (puisi), oleh: Chairil Anwar
12.Kejahatan Membalas Dendam (drama), oleh: Idrus
13.Coret-coret di Bawah Tanah (drama), oleh: Idrus
14.Jalan Tak Ada Ujung, oleh: Mochtar Lubis
15.Tak Ada Esok, oleh: Mochtar Lubis
16.Keretakan dan Ketegangan (Kumpulan cerpen), oleh: Achdijat Kartamiharja
17.Yang Terhempas dan yang Terkandas,(Kumpulan cerpen), oleh: Rusman Sutiasumarga
18.Kata Hati dan Perbuatan (puisi), oleh: Trisno Sumardjo
19.Wajah yang Berubah (kumpulan cerpen), oleh: Trisno Sumardjo
20.Kota Harmoni, oleh: Idrus

Masa Angkatan 50
1. Robohnya Surau Kami (kumpulan cerpen),oleh: A.A. Navis
2. Kemarau (roman), oleh: A.A. Navis
3. Bianglala (kumpulan cerpen), oleh: A.A. Navis
4. Kisah-kisah Revolusi, oleh: Trisno Yuwono
5. Pagar Kawat Berduri (roman), oleh: Trisno Yuwono
6. Laki-laki dan Mesiu, (kumpulan cerpen), oleh: Trisno Yuwono
7. Bulan Bujur Sangkar (drama), oleh: Iwan Simatupang
8. Lebih hitam dari Hitam (cerpen), oleh: Iwan Simatupang
9. Kering (roman), oleh: Iwan Simatupang
10.Merahnya Merah, oleh: Iwan Simatupang
11.Ziarah (novel), oleh: Iwan Simatupang
12.Pulang (roman), oleh: Toha Mochtar
13.Daerah tak Bertuan (roman), oleh: Toha Mochtar
14.Kejantanan di Sumbing (kumpulan cerpen),oleh: Subagio Sastrowardojo
15.Simphoni, oleh: Subagio Sastrowardojo
16.Perjalanan Pengantin, oleh: Ajip Rosidi
17.Jalan ke Surga, oleh: Ajip Rosidi

Masa Angkatan 66
1. Benteng dan Tirani (kumpulan puisi), oleh: Taufik Ismail
2. Sajak Ladang Jagung (kumpulan puisi), oleh: Taufik Ismail
3. Selamatan Anak Cucu Sulaiman (drama), oleh: W.S. Rendra
4. Blues untuk Bonnie (kumpulan puisi), oleh: W.S. Rendra
5. Ia Sudah Bertualang (kumpulan cerpen), oleh: W.S. Rendra
6. Balada Orang-Orang Tercinta (k. puisi), oleh: W.S. Rendra
7. Pada Sebuah Kapal (novel), oleh: Nh. Dini
8. Namaku Hiroko (novel), oleh: Nh. Dini
9. Sebuah Lorong di Kotaku (novel), oleh: Nh. Dini
10.Ladang Perminus (novel), oleh: Ramadhan K.H.
11.O, Amuk, Kapak (kumpulan puisi), oleh: Sutardji Calzoum Bachri
12.Perahu Kertas (kumpulan poisi), oleh: Sapardi Djoko Damono
13.Pergolakan (novel), oleh: Wildan Yatim
14.Stasiun (novel), oleh: Putu Wijaya
15.Raumanen (novel), oleh: Mariane Katoppo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS