Di balik pegunungan, di dekat pohon-pohon cemara, di tempat
burung-burung gagak mengoak, hidup seorang penyihir sakti. Ia tinggal di
atas puncak pepohonan yang sudah tua. Dan ketika turun hujan, dengan
kesaktiannya dia menyihir sebuah rumah yang megah.
Pada suatu hari, Penyihir Sakti berkata kepada muridnya, si Penyihir Kecil
“Perhatikan! Aku sudah menurunkan semua kesaktianku kepadamu selama 99
malam purnama. Sekarang pergilah dan tunjukkan pada dunia apa yang kamu
peroleh selama ini.” Maka Penyihir Kecil segera berkemas. Ia membawa
tongkat sakti, sepasang kaos kaki hangat, dan segenggam angan-angan.
….
(Sumber: “Penyihir Kecil Dunia” dalam Bobo No 24, 18 September 2003)
Tema yang tepat dari penggalan cerita anak tersebut …
a. Kesombongan
b. Keberanian
c. Keteladanan
d. Kesetiaan
Kita para juri berkeliling mencicipi masakan, Farida sangat tegang.
Apalagi saat manunggu pengumuman pemenang. Dan ketika kelompok Farida
kelaur sebagai pemenang pertama, ia seperti merasa sedang bermimpi.
“Ah, akhirnya aku punya prestasi juga!” gumamnya di dalam hati. Ia berhasil lolos untuk mengikuti lomba se-Kota Bandung.
Pendukung Farida, teman sekelasnya di SMP Teladan, berdatangan menghampirinya.
“Rid, puding tahunya buat aku separo ya!”
Dan seperti biasanya, Farida tidak banyak bicara. Ia hanya tersenyum,
tetapi sangat gembira. Akhirnya, ia bisa mentraktir teman-temannya
dengan hasil masakannya.
Penceritaan kembali cerita anak tersebut adalah …
a. Farida sangat senang karena telah dapat menjuarai lomba menulis resep makanan.
b. Akhirnya kelompok Farida mendapat juara pertama pada lomba masak. Ia
sangat senang karena akhirnya ia mempunyai prestasi yang dapat ia
banggakan.
c. Farida merasa minder karena ia tidak pernah mendapatkan prestasi.
d. Kelompok Farida sangat senang karena ditraktir oleh Farida.
20.20 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Jawannya
b
b
Jawannya
b
b
Posting Komentar